Senin, 01 April 2013

Mengenal Kain Ulos Khas Batak


Ulos merupakan salah satu kerajinan kain tradisional khas Batak. Entah kapan masyarakat Batak mulai membuat Ulos. Konon, Ulos telah menjadi kerajinan khas Batak sejak dulu. Bahkan sebelum mereka mengenal produk tekstil, Ulos dijadikan pakaian keseharian. Meskipun demikian, tidak semua Ulos Batak dapat dipakai dalam keseharian.

Ada Ulos yang hanya boleh dikenakan dalam acara tertentu. Misalkan saja, Ulos Jugia. Ulos ini hanya boleh dikenakan oleh orang Batak yang telah memiliki cucu. Ada juga Ulos Ragi Hidup yang dapat dipakai untuk berbagai keperluan adat. Tidak hanya dua macam Ulos itu saja, masih ada beberapa jenis lainnya.
Proses pembuatan Ulos relatif sama dengan kain tenun tradisional pada umumnya. Sehelai Ulos dibuat dari beberapa helai benang yang ditenun dengan menggunakan alat tenun tradisional. Para pengrajin tenun seringkali menyebutnya ATBM, Alat Tenun Bukan Mesin. Untuk membuat sehelai kain Ulos diperlukan waktu yang relatif lama. Itulah mengapa, kesabaran dan ketekunan sangat diperlukan ketika memproduksi sehelai Ulos.
Untuk memproduksi satu helai Ulos, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Pertama, proses penenunan benang. Proses penenunan ini menentukan motif ataupun jenis Ulos yang akan diproduksi. Kedua, pewarnaan kain. Biasanya, dominan warna dasar kain Ulos, Merah, Hitam, dan Putih. Seringkali, mereka menggunakan bahan alami untuk memberi warna dasar benang ulos. Setelah warna telah siap, barulah kain yang telah ditenun dicelupkan ke dalam cairan pewarna. Ada yang mengatakan, proses ini memakan waktu yang relatif lama. Untuk membuat kain dengan beberapa warna, kain tersebut haruslah dicelup ke dalam pewarna berulang. Setelah penenunan dan pewarnaan, proses selanjutnya adalah pengeringan. Setelah semua tahap tersebut telah dilalui, barulah Ulos dapat dibuat sedemikian rupa mengikuti bentuk kerajinan yang diinginkan.
Jika dulu Ulos hanya diproduksi untuk selendang dan sarung untuk pasangan kebaya. Namun kini, Ulos juga seringkali digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai jenis kerajinan, seperti tas, sarung bantal, taplak meja, ikat pinggang, dompet, ataupun tirai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar