Rabu, 03 April 2013

Ulos Untuk Pakaian Sehari-Hari

1. Ulos Suri-Suri Ganjang
Biasanya disebut saja ulos Suri-Suri, berhubung coraknya berbentuk sisir memanjang. Dahulu ulos ini dipergunakan sebagai ampe-ampe (disandang di bahu). Pada waktu margondanga (acara memukul gendang), ulos ini dipakai sebagai hula-hula untuk menyambut pihak anak boru.Ulos ini juga dapat diberikan sebagai 'ulos tondi' kepada pengantin. Ulos ini sering juga dipakai kaum wanita sebagai sabe-sabe (sebagai selendang diselempangkan di bahu).


Keistimewaan ulos ini yaitu karena ukuran panjangnya melebihi ulos biasa. Bila dipakai sebagai ampe-ampe bisa mencapai dua kali lilit pada bahu kiri dan kanan sehingga kelihatan si pemakai layaknya memakai dua ulos.

2. Ulos Mangiring
Ulos ini mempunyai corak yang saling iring-beriringan, melambangkan kesuburan dan kesepakatan. Ulos ini sering diberikan orang tua sebagai ulos parompa kepada cucunya. Seiring dengan pemberian ulos ini, kelak akan lahir anak, kemudian lahir pula adik-adiknya sebagai temannya seiring dan sejalan.

Ulos ini juga dapat dipakai sebagai pakaian sehari-hari untuk laki-laki bagi wanita juga dapat dipakai sebagai saong (tudung).Pada waktu upacara 'mampe goar' (pemberian nama) ulos ini juga dapat diberikan kepada pihak menantu.

3. Ulos Bintang Maratur
Ulos ini menggambarkan jejeran bintang yang teratur, yang berarti sikap orang yang patuh, rukun dan seia sekata dalam kekeluargaan.
Juga dalam hal 'sinadongan' (kekayaan) atau 'hasangapon' (kemuliaan), tidak ada yang timpang, semuanya berada dalam tingkatan yang sama rata. Dalam keseharian biasanya dipakai sebagai ampe-ampe (disandang), dapat juga dipakai sebagai tali-tali (tudung).

4. Ulos Sitoluntuho-Bolean
Ulos ini biasanya hanya dipakai sebagai ikat kepala atau selendang wanita. Tidak mempunyai makna adat, kecuali bila diberikan kepada seorang anak baru lahir sebagai ulos parompa. Jenis ulos ini dapat  dipakai sebagai tambahan, dalam istilah adat Batak dikatakan sebagai ulos panaropi yang diberikan hula-hula kepada boru yang sudah terhitung keluarga jauh. Disebut Sitoluntuho karena raginya/coraknya berjejer tiga berbentuk 'tuho' yaitu alat yang biasanya dipakai untuk melubang tanah guna menanam benih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar